Menlu RI Sebut Pariwisata dan Ekonomi Digital Pilar Pemulihan Pasca Pandemi

| Rabu, 19/10/2022 17:03 WIB
Menlu RI Sebut Pariwisata dan Ekonomi Digital Pilar Pemulihan Pasca Pandemi Retno Marsudi (Menteri Luar Negeri RI). (Foto: twitter @Menlu_RI)

RADARBANGSA.COM - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi menekankan pentingnya pariwisata dan ekonomi digital sebagai pilar untuk mempercepat pemulihan pasca pandemi COVID-19.

Pernyataan tersebut, kata Retno, didasarkan pada data bahwa pada semester pertama 2022 hampir setengah miliar wisatawan melakukan perjalanan internasional atau tiga kali lipat lebih banyak dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Tak hanya itu, Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO) juga menyatakan pariwisata global telah hampir 60 persen pulih dari tingkat prapandemi.

"Namun, situasi geopolitik dan ekonomi yang tidak pasti berisiko menunda kembalinya (pariwisata global) ke tingkat sebelum pandemi. Sementara itu, manfaat penuh dari transformasi digital juga terhalang oleh kesenjangan digital yang semakin besar," kata Retno dalam pembukaan Kongres ke-4 Indonesianis Sedunia, secara daring pada Rabu, 19 Oktober 2022.

Dia menyebutkan bahwa saat ini, lebih dari 3,7 miliar orang yang sebagian besar di negara-negara kurang berkembang, kekurangan akses internet sehingga akses mereka ke ekonomi digital, pendidikan, dan perawatan kesehatan terhalang. Guna merespons berbagai hambatan tersebut dan menghidupkan kembali sektor pariwisata serta ekonomi digital, Retno mengusulkan tiga upaya yang dapat dilakukan secara global.

Pertama, mengubah paradigma global yang diwarnai persaingan dan proteksionisme. Situasi global saat ini disebut Retno tidak akan menguntungkan siapa pun. Karena itu, pada Sidang Majelis Umum ke-77 PBB, Menlu RI menyerukan kepada dunia untuk mengedepankan paradigma baru yang berdasarkan kerja sama saling menguntungkan, kolaborasi, dan keterlibatan.

"Kita tidak boleh membiarkan persaingan dan perpecahan mengalihkan perhatian dari memastikan penghidupan yang lebih baik bagi masyarakat," tukas Menlu.

Kedua, membangun dunia yang inklusif agar bisa menghadapi tantangan atau kesulitan apa pun, termasuk pandemi COVID-19. Inklusivitas, kata Retno, adalah jiwa dari presidensi G20 Indonesia tahun ini dengan semangat melibatkan semua pihak di antaranya negara-negara Pasifik dan Karibia agar bisa menyuarakan keprihatinan mereka tentang isu global.

"Dengan semangat yang sama, G20 juga akan memastikan untuk membawa manfaat langsung bagi rakyat melalui kerja sama yang konkret," ucapnya.

Tags : Menlu RI , Pariwisata , Ekonomi Digital , COVID-19 , Indonesia

Berita Terkait